Rabu, 18 Mei 2016

ANALISA USAHA PRODUKSI TUSUK SATE

TINGKAT PERMINTAAN TUSUK SATE

Berdasarkan pengalaman kegiatan penjualan yang dilakukan oleh 2 ( dua ) orang sales system kanvas ( kelilingan ) di wilayah cakupan Kabupaten Magelang dan sekitarnya terhitung dalam siklus mingguan , dan melihat banyaknya pesanan tusuk sate yang diterima oleh produsen tusuk sate “ SU JEN “ di Muntilan , maka setidaknya dapat dihitung bahwa perkiraan tingkat kebutuhan tusuk sate di wilayah Kabupaten Kota berkisar antara 500 kilogram hingga 1 TON per hari.

Target Pasar yang dibidik digambarkan dalam tabel berikut :

LINGKUP PASAR
Jumlah pedagang / pemesan 
Permintaan per minggu
Jumlah permintaan per minggu
Grosir Pasar Induk
20 toko
100 Kg
 2000 Kg
Pengecer Pasar Induk
40 kios
  25 Kg
1000 Kg
Toko Grosir di Kota
10 toko
  50 Kg
500 Kg
Pengecer di Kota
40 toko
    5 Kg
200 Kg
Grosir Pasar Kecamatan
10 kios
 50 Kg
500 Kg
Pengecer Pasar
30 kios
  10 Kg
300 Kg
Grosir di Kecamatan
5 toko
  20 Kg
100 Kg
Pesanan pengguna langsung ( warung sate , pedagang sosis , cilok , angkringan dll
10 pemesan
  20 Kg
200 Kg
Permintaan Distributor / Sales freelance
4 pemesan
100 Kg
400 Kg
Total permintaan per minggu =
5.100 Kg per minggu ( +-  700 kilgram / hari )

Jumlah di atas diperkirakan bisa bertambah hingga dua kali lipat apabila kegiatan sales kanvasan dilakukan di wilayah kota besar seperti Semarang , Solo , Yogyakarta atau kota kota lainnya sehingga dengan demikian tingkat kebutuhan / permintaan tusuk sate di setiap kabupaten kota dapat diperkirakan mencapai rata rata 1 TON per hari.

Jika produsen hendak membidik pasar dengan cakupan wilayah mencapai 5 (lima) kabupaten kota atau lebih , maka stok barang yang harus disediakan atau diproduksi setidaknya harus mencapai 5 TON per hari atau 35 TON per minggu. Jumlah ini belum termasuk permintaan yang tidak terduga seperti pemesanan mendadak untuk catering , order dari luar kota , luar pulau bahkan ekspor.   

KAPASITAS PRODUKSI

Dengan menggunakan satu set mesin berkapasitas produksi 1 hari (8 jam kerja) ± 100 kg/ shift , maka dalam satu minggu 6 hari kerja dengan perhitungan awal 1 shift ( 6 x 100 ) = 600 kilogram / minggu. Apabila kegiatan produksi dilakukan 2 shift maka hasil produksinya adalah 1,2 ton perminggu . Jika dikaitkan dengan tarjet pasar yang mencakup hingga lima wilayah Kabupaten , maka jumlah tersebut hanya mampu melayani kurang dari 5 % dari permintaan pasar , sehingga demi untuk memenuhinya maka setidaknya dibutuhkan tambahan tambahan mesin ( alat produksi ) terdiri dari mesin serut, mesin peruncing atau mesin mesin lain yang diperlukan.  

HARGA TUSUK SATE

Harga jual tusuk sate “ kemasan “ di pasar rata-rata berkisar antara Rp 20.000,- per kilogram. Mengingat harus adanya profit shearing antara produsen dan penjual ( distributor , sales ,  pengecer , dan sebagainya ) , dan jika keuntungan yang diperoleh atau dishare ke para penjual diasumsikan sebesar  ± 30 % , maka perkiraan harga jual tusuk sate dari produsen bisa ditetapkan sebesar  Rp 14.000,- / Kilo Gram.

Perlu dicatat bahwa , di dalam menjelaskan usaha ini lebih lanjut , pengusul hanya akan memberikan gambaran usaha produksi tusuk sate dengan mempergunakan peralatan hanya satu set mesin saja , yang berarti pula hanya membidik pangsa pasar dalam cakupan wilayah 1 ( satu ) Kabupaten Kota saja.








PROSES PEMBUATAN

Penataan Ruang Produksi

Dibutuhkan penataan ruang produksi secara matang agar memudahkan proses kerja selain untuk menghindari kejenuhan para pekerja. Ruang kerja harus ditata menjadi beberapa bagian terdiri dari ruang bahan baku , ruangan mesin dan area gudang untuk penempatan barang jadi. Total ukuran ruang yg dibutuhkan diperkirakan antara 20 x 20 m2  atau lebih.  Ada pun pembagian denah ruang kerja seperti gambar berikut ini:



       
2       Flow Proses Produksi





BIAYA BIAYA PRODUKSI

Biaya bahan baku

Berdasarkan harga pasar , 1 batang bambu PETUNG adalah senilai Rp. 60.000 dengan berat mencapai 80 kg / batang yang diasumsikan akan dapat menghasilkan 40% produk jadi ( tusuk sate ) yakni sebanyak sekitar : 30 kilogram per batang.  Dengan demikian untuk proses produksi satu bulannya yakni memproduksi tusuk sate sebanyak 5000 kg dibutuhkan setidaknya 170 batang bamboo petung dengan diameter rata-rata 12 -17 cm.  Maka biaya yang dibutuhkan  untuk pembelian bahan baku adalah sebesar : Rp. 10.200.000,- / bln,  sehingga biaya bahan baku perkilogram dapat dihitung yaitu sebesar :

Rp. 2040 /kg.


Biaya Tenaga Kerja

Sistem produksi yang telah dijalankan melibatkan  4 orang pekerja harian  dengan perincian sebagai berikut:

TENAGA / PEKERJA
JUMLAH
sift
GAJI / bulan
biaya tenaga per bulan
Pembukuan
1 orang
1
1.200.000
1.200.000
Produksi harian
5 orang
2
1.200.000
12.000.000
Total biaya tenaga produksi :
13.200.000


Jika diasumsikan hasil produksi  2 shift adalah sebanyak  5000 kg / bln , dengan biaya upah tenaga sebesar Rp 13,200.000 ,- maka upah produksi perkilogramnya adalah sebesarRp 2640 ,- / kg.

Biaya packaging

Harga per lembar plastic kemasan 0,5 kg sudah termasuk ongkos cetak sablon adalah sebesar Rp. 250,- atau Rp. 500 / kg

Biaya utility

Biaya biaya penggunaan tempat , peralatan peralatan berupa mesin cuting, mesin serut , peruncing , penerangan, komputer dan biaya tambahan lainnya , hal ini dapat dirincikan sbb:

·        Listrik bulanan                 
Rp. 300.000,-
Sewa gudang  / bln
Rp. 500.000,-
ATK
Rp. 200.000,-
Kayu bakar oven
Rp. 200.000,-
Maintenence peralatan
Rp. 500.000,-
PAM
Rp.100.000,-
Lain lain
Rp.500.000,-
Total :
Rp. 2.300.000,-

Dalam 1 bulan atau 26 hari kerja maka biaya utility per hari adalah Rp 88.500,- sehingga biaya utility per kilogram  Rp 450,- / kg.

Biaya Penyusutan Peralatan

Penggunaan peralatan secara life time , otomatis mengakibatkan adanya biaya penyusutan alat alat yang terpakai dengan akumulasi perhitungan sebagsi berikut :

·        Mesin Pemotong 2 unit ( investasi awal ) harga Rp 11 jt. Masa pakai 5 thn (1800 hari) Biaya depresiasi / hari Rp 6.100,-
·        Mesin Irat , Cacah dan Serut 1 set Rp 50 jt. Masa pakai 5 thn (1800 hari) Biaya depresiasi / hari Rp 27.700,-
·        Mesin Poles dan Peruncing set Rp 40 jt. Masa pakai 5 thn (1800 hari) Biaya depresiasi / hari Rp 22.200,-

Total biaya depresiasi per hari  Rp 56.000,- , atau Rp 280 ,-/ kg produk

Total Biaya Produksi

Dari perincian diatas maka total biaya produksi atau pembuatan 1 kilogram tusuk sate adalah  :

Bahan baku
Rp. 2.040,-
Upah Tenaga produksi
Rp. 2.640,-
Utility
Rp.   450,-
Paking
Rp.   500,-
Penyusutan Alat
Rp.   280,-
Total :
Rp. 5.910,-
Atau dibulatkan sebesar Rp.6000,-/kg

Analisa Modal Usaha Produksi Tusuk Sate

Berdasarkan perkiraan pembuatan tusuk sate dengan kemampuan produksi mencapai 200 kilogram per hari ( maksimal 5 TON / bulan ) , maka dapat dilakukan perincian  modal usaha sebagai berikut :

1.     Modal Tetap (Pokok)

Kebutuhan
Biaya modal
Keterangan
Perijinan Usaha    
Rp. 1.500.000 ,-
Usaha Skala Mikro
Pembuatan Gudang
Rp. 20.000.000,-
Dinding bambu atap seng
Pasang Listrik 7.700 watt
Rp. 12.000.000,-
Plus instalasi
MesinPemotongBambu 
Rp  4.500.000,-
Handsaw 1 HP / 14 inch
MesinPemotong Lidi
Rp    6.500.000,-
Tableslidingsaw 0,5 HP
Mesin Irat / cacah         
Rp.  6.000.000,-
Rol kanan kiri , 1 HP
Mesin serut slicer
Rp 35 .000.000,-
Type MBZS 2
Mesin Poles
Rp. 15.000.000,-
1 HP , capasitas 200 kg
Mesinperuncing
Rp   25.000.000,-
1 HP , capasitas 150 kg
Oven + tungku + blower
Rp. 15.000.000,-
Home made
Peralatan maintenance
Rp. 10.000.000,-
Inverter las , perkakas ,dll
Jumlah
Rp 150.500.000,-

2.     Modal Berkala ( bulanan )

Kebutuhan
Biaya modal
Keterangan
Sewa tempat
Rp. 750.000,-
Tanah 20 x 20 M2
Token listrik
Rp.  400.000,-
fulltime mesin
ATK
Rp.  200.000,-
Nota , bulpen dll
Transport / operasional
Rp . 1.000.000,-
Kondisional
Bahan Baku
Rp. 10.200.000,-
170 btg bambu
Kemasan
Rp.  2.500.000,-
Rp.500 X 5000 kg
Upah Kerja
Rp. 13.200.000,-
Rincian di atas
jumlah
Rp. 28.250.000,-


Total modal awal atau dana yang harus disiapkan dalam menjalankan Bisnis Produksi Tusuk Sate dengan kapasitas produksi 5000 kg / 5 TON per bulan adalah sebesar :

Modal Tetap                              : Rp. 150.500.000,-
Modal Berkala                          : Rp.  28.250.000,-
                                                  -----------------------------
Total   investasi awal                 : Rp. 178.750.000,-

Seratus Tujuh Puluh Delapan Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Rupiah



 PERENCANAAN KEUANGAN


Rencana keuangan terkait permodalan awal adalah sebagai berikut:

Pinjaman Overdraft dari bank.
Dalam hal ini dibutuhkan agunan tertentu untuk memenuhi modal kerja selama beberapa bulan.

Pinjaman dari sahabat atau kerabat
Bentuk pinjaman ini diharapkan tanpa jaminan tetapi dilakukan pembagian hasil hingga terjadi Break Even Point atau dilakukan kontrak kerja sama sesuai kesepakatan kedua pihak

2 Prediksi Rugi Laba

Dengan harga jual yang ditetapkan oleh produsen sebesar Rp. 14.000,- / Kg  , sementara total biaya produksi adalah sebesar Rp. 6000,- / Kg , dan jika kemampuan kegiatan produksi untuk bulan bertama diasumsikan mencapai antara 5000 Kg / bln , maka perhitungan rugi laba bulanan dapat dirincikan sebagai berikut :

Harga jual per Kg              =       Rp 14.000,-
Biaya produksi per Kg             =       Rp 6000,-

----------------------------------------------------------------------
Keuntungan per Kg              =        Rp 8.000,-

Keuntungan per bulan =  Rp. 8000,- X 5000 Kg = Rp 40.000.000,-
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian serta perincian di atas , kesimpulan paling sederhana yang dapat ditarik adalah , dalam merintis atau memulai kegiatan bisnis Produksi Tusuk Sate dengan target pasar meliputi satu wilayah Kabupaten Kota , maka setidaknya dibutuhkan kesiapan modal awal sebesar kurang lebih Rp. 180.000.000,- , dimana dengan modal awal tersebut , pengelola akan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 40.000.000,- dalam setiap bualannya.

Jika cakupan wilayah pasarnya diperluas , maka keuntungan yang bisa diperoleh pun akan semakin bertambah , namun dengan konsekwensi harus disertai peningkatan kapasitas hasil produksi dan secara otomatis akan diperlukan pula adanya tambahan modal yang lebih banyak lagi untuk pengadaan peralatan peralatan sebagai pendukung , selain untuk persediaan biaya pengadaan bahan baku maupun ongkos / upah tenaga kerja .


PENUTUP

Demikian uraian mengenai rencana kegiatan usaha “ PRODUKSI TUSUK SATE “ , yang kami sampaikan sebagai usulan permohonan kerjasama kepada pihak  yang sekiranya memiliki ketertarikan dan atau kami harapkan akan berminat menjalin hubungan bisnis dengan kami , demi sebuah keuntungan yang nantinya akan dapat dinikmati bersama.      


Disusun oleh : ABDUL AZIZ / Konsultan Usaha Lidi Tusuk sate . Kontak : 085877818798 , 082242585100